Data dari World Health Organization (WHO), radiasi sinar ultraviolet (UV) dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit. Dikutip dari Britannica, beberapa dampak radiasi ultraviolet pada tubuh manusia antara lain sunburn atau kemerahan pada kulit, perkembangan pigmentasi (suntan), di mana kulit menjadi cokelat dan penuaan perubahan karsinogenik. Paparan radiasi UV secara terus menerus dapat menginduksi sebagian besar perubahan kulit yang umumnya terkait dengan penuaan, seperti kerutan, penebalan, dan perubahan pigmentasi.
Selain itu, ada juga frekuensi kanker kulit yang jauh lebih tinggi, terutama pada orang dengan kulit putih. Dermatolog Arini Widodo mengatakan, perubahan iklim dapat menyebabkan peningkatan insiden kanker kulit karena meningkatnya paparan sinar UV. Apalagi melihat kulit manusia terutama lapisan luar yaitu epidermis jadi penghalang yang melindungi bagian dalam dari tubuh.
Hadiah BWF World Tour Finals 2023 Wakil Indonesia: Jojo Full Senyum, Modal Nikah Kembali Halaman 3 Sabu sabu 2 Kilogram Ditangkap di Pelabuhan Nusantara Parepare, Kurir Diduga Anggota Polisi Simpan Sabu Dalam Dispenser, Seorang Residivis di Purwakarta Ditangkap Polisi
Hasil Klasemen Liga Inggris: Manchester City Terpeleset, Arsenal dan Liverpool Umbar Senyum Halaman all Meski Hasil Survei Melorot, Tapi Jawa Tengah Bakal Jadi Lumbung Suara Ganjar Mahfud Pos kupang.com Jepang Hibahkan Kapal Patroli Senilai 9,53 Miliar Yen untuk Indonesia
"Sehingga kulit merupakan bagian tubuh yang paling terluar, terbuka dan terpapar dengan perubahan lingkungan eksternal," katanya beberapa waktu lalu. Dikatakan dr Arini, kemampuan protektif kulit adalah terbatas, dan masalah timbul ketika paparan lingkungan melebihi batas dari kemampuan kulit. Saat ini salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko pada kulit akibat paparan sinar UV adalah, dengan menggunakan sunscreen atau tabir surya.
Tabir surya adalah produk perawatan yang melindungi kulit dari paparan sinar matahari dengan menyerap atau memantulkan sinar ultraviolet A (UVA) dan ultraviolet B (UVB). Produk ini tersedia dalam bentuk losion, gel, krim, stik, cairan semprot, dan bedak dan pemakaian rutin mencegah kulit terbakar dan memperlambat penuaan dini, hingga menurunkan risiko kanker kulit. Brand Manager Theraskin, Vanesha Wijaya mengatakan, matahari memancarkan sinar UVA yang bisa tembus hingga lapisan dermis kulit dan menyebabkan penuaan dini, sementara UVB bisa menimbulkan luka bakar dan penggelapan warna.
"Penggunaan sunscreen diperuntukan untuk semua karena bahaya sinar matahari tidak pilih pilih dan saat ini memang kesadaran masyarakat akan manfaat sunscreen sudah meningkat," katanya. Vanesha mengatakan, pihaknya memperkenalkan 3 produk yang disesuaikan dengan jenis kulit kering kusam (Perfect Glow Protection Day Cream), kulit berjerawat (Advanced Acne Protection Day Cream) dan kulit berminyak (Oil Control Protection Day Cream). "Adapun bahan bahan utama yang dipadukan sesuai dengan manfaat tiga varian produk adalah, salicylic acid (BHA) untuk mengurangi jerawat dan mencerahkan, green tea untuk meredakan kemerahan, niacinamide untuk mencerahkan.
"Kemudian alpha arbutin yang bisa membantu meratakan warna kulit, vitamin E untuk menenangkan kulit, zinc sulfate sebagai anti radang dan iritasi pada jerawat, dan inositol untuk melembabkan kulit," katanya. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.