Memasuki Musim Hujan Waspadai Penyakit DBD Menyerang Anak, Berikut Tips Mencegahnya

Musim hujan telah tiba di sebagian wilayah Indonesia. Situasi ini tentu perlu diiringi dengan peningkatan kewaspadaan dari perkembangan nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD). Ketika musim hujan, kejadian penyakit demam berdarah dengue (DBD) umumnya akan meningkat.

Pada musim hujan populasi Aedes Aegypti akan meningkat. Ini disebabkan telur yang belum menetas akan menetas ketika habitat perkembangbiakannya mulai tergenang air hujan. Oleh karena itu, Dokter Spesialis Anak dr. Kanya Ayu Paramastri memberikan tips cegah DBD pada anak selama musim hujan.

Hadiah BWF World Tour Finals 2023 Wakil Indonesia: Jojo Full Senyum, Modal Nikah Kembali Halaman 3 Mahasiswa di Makassar Ditemukan Tewas dalam Kamar Indekosnya, Diduga Mengidap Sakit Maag Hasil Klasemen Liga Inggris: Manchester City Terpeleset, Arsenal dan Liverpool Umbar Senyum Halaman all

Jepang Hibahkan Kapal Patroli Senilai 9,53 Miliar Yen untuk Indonesia Pertama, paling utama adalah menerapkan 3M plus. Yaitu:

1. Menguras tempat penampungan air. 2. Menutup tempat tempat penampungan air. 3. Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus DBD pada manusia. Setidaknya lakukan setiap sekali seminggu atau di hari minggu. "Sempatkan setiap jam 10 selama 10 menit untuk membersihkan area, genangan, air bersih atau banyak dihinggapi nyamuk selama 10 minggu berturut turut," ungkapnya pada media briefing di Jakarta, Sabtu (18/11/2023).

Harapannya, lingkungan di tempat tinggal bersih dari nyamuk, si pembawa virus DBD. Kedua, untuk yang sudah berusia 6 45 tahun lengkapi pemberian vaksinasi DBD untuk pencegat. Ketiga, perkuat daya tahan tubuh dengan istirahat cukup dan konsumsi makanan bergizi.

"Makan bergizi, bernutrisi protein hewani jangan lupa, digenjot daya tahan tubuh dari dalamnya," tutur dr Kanya. Cara lain bisa memasukkan unsur tanaman yang tidak disukai nyamuk di dalam rumah. Seperti lavender hingga sereh. Atau bisa memanfaatkan aroma dari tanaman tersebut.

"Itu bisa digunakan, apakah bahan pel pelan. Atau buat lotion itu bisa dilakukan," tuturnya. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *