Zat Besi Sangat Penting untuk Anak, Jika Kekurangan Akan Pengaruhi Proses Belajar hingga Perilaku

Dokter spesialis gizi klinik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia dr Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK ungkap kenapa zat besi penting bagi anak. Sebelumnya ia menjelaskan jika zat besi ini penting pada dua periode kritis pertumbuhan anak. "Jadi ada dua periode kritis dalam pertumbuhan seorang anak yaitu pada masa kanak kanak awal dan masa remaja. Dalam dua periode kritis ini, kebutuhan zat besi amat meningkat," jelasnya pada media briefing virtual, Rab (20/9/2023).

Apa lagi pada periode awal, zat besi berperan penting untuk perkembangan sistem saraf pusat. Kenapa zat besi ini menjadi sangat penting. Hadiah BWF World Tour Finals 2023 Wakil Indonesia: Jojo Full Senyum, Modal Nikah Kembali Halaman 3

Hasil Klasemen Liga Inggris: Manchester City Terpeleset, Arsenal dan Liverpool Umbar Senyum Halaman all Inter Milan Siap Perpanjang Kontrak 3 Pemain, Kompatriot Messi Jadi yang Paling Tajir Bolasport.com Jepang Hibahkan Kapal Patroli Senilai 9,53 Miliar Yen untuk Indonesia

Pertama, kata dr Juwalita adalah zat besi berhubungan dengan metabolisme energi di dalam tubuh. Metabolisme energi yang optimal tenri sangat dibutuhkan anak selama bereksplorasi demi dukung tumbuh kembang anak. Dr Juwalita pun menjelaskan lebih rinci terkait hal ini.

"Pertama, tubuh kita membutuhkan besi untuk bisa membentuk yang namanya senyawa yang ada pada hemoglobin. Fungsinya sebagai pengangkut oksigen ke seluruh tubuh kita," jelasnya. Agar sel tubuh itu bisa menjalankan metabolisme energi, maka hemoglobin perlu memiliki fungsi optimal untuk bisa mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. "Sehingga sehingga anak bisa aktif bereksplorasi dan juga siap belajar," jelas dr Juwalita.

Kedua, zat besi ternyata juga berperan sebagai Kofaktor yang berfungsi sebagai katalis dan mampu meningkatkan kerja enzim. Nantinya akan terlibat dalam pembentukan selubung saraf otak. "Serta pembentukan neuro transmitter sehingga penyampaian informasi di otak pada anak menjadi lancar," jelasnya.

Tentunya proses ini dapat mempengaruhi bagaimana seorang anak berperilaku. Serta, mempengaruhi proses belajar dan memorinya. "Kita bisa bayangkan bahwa ketika anak kekurangan zat besi maka seluruh proses ini bisa saja terganggu," pungkasnya.

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *